Steering Hub Carrier (L/R)

Search

information

Tentang LIPO batere, Apa Itu STORAGE MODE? Apa itu Discharge Rate? ,...dan Apa Itu Capacity? Dan Bagaimana Menghitungnya? June 3, 2014 at 2:18pm By Ben Bernard on Sunday, June 1, 2014 at 11:06pm Batre lipo alias lithium Polymer atau biasa disebut juga LIPOLY, adalah batere bertenaga besar yg biasa digunakan pada RC hobby dan modelling. Tenaga yg besar tentu saja dibarengi dengan aliran arus yg besar. Ada puluhan bahkan mungkin ratusan macam merk, type dan spesifikasi batere lipo. Batere lipo termasuk jenis yg "manja", yaitu butuh perhatian ekstra dibandingkan jenis NiCd, NiMh, Pb dst... karena salah2 penanganannya, maka bisa berakibat fatal, minimal menggembung dan pada akhirnya cell nya mati, alias koit, alias dead, alias harus beli baru.. hehehe Lalu, type lipo seperti apa yg cocok untuk RC saya dari segi spesifikasi? Bagaimana menterjemahkan tulisan yg ada di kemasan batere yg akan kita beli? Coba Kita mulai dari voltasenya... 1. Pilih Voltase lipo yang sesuai dengan RC Anda, ini dapat dilihat dengan satuan v(volt) atau s (sel/cell) Ini sangat penting, jangan memilih LIPO dengan voltase yang selisih jauh dengan yang dibutuhkan RC Anda. Misalnya RC anda membutuhkan 7,2v, BOLEH memberikan LIPO 7,4v. atau Misalnya RC anda membutuhkan 9.6v, JANGAN memberikan LIPO 11,1v. Terjemahan sel ke Voltase: Lipo 1s = 3,7v - 4,2v Lipo 2s = 7,4v - 8,4v Lipo 3s = 11,1v - 12,6v Lipo 4s = 14,8v - 16,8v 2. Tentukan CAPACITY/kapasitas yang Anda inginkan. Kapasitas ini satuannya adalah MaH (mili ampere per hour), semakin besar artinya semakin lama bermain. Namun Anda harus memperhitungkan faktor berat dan dimensinya, karena semakin besar kapasitasnya, maka akan semakin besar bentuknya dan berat bobotnya. Otomatis berpengaruh pada gerak mobil RC anda. Ibaratnya seperti botol air 500ml pasti lebih besar dan berat daripada 250ml. 3. Pilih besarnya discharge rate (angka pengurasan) yang anda inginkan, satuannya adalah C. Pada kemasan batere biasanya ada tulisan satuan C nya, misalnya : 25C - 65C ,,, nah, lalu yg mana yg bisa dihitung?. Pada kemasan ini, cara membacanya adalah : 25C yg berarti satuan constant/continous, artinya pada saat ESC meminta power pada speed konstan, maka pengurasan batere tsb akan terbaca oleh ESC sebesar 25C, sedangkan pada saat ESC meminta power maksimal (BURST), pengurasan kapasitas batere tadi terbaca oleh ESC, maksimal dari yg batere berikan, yaitu sebesar 65C . Contoh, misalnya kapasitas total batere sebesar 6000MaH, maka kita bisa menghitungnya dalam angka untuk mengetahui, apakah batere yg kita pake sesuai dengan ESC yg terpasang atau tidak. Perhitungannya seperti dibawah ini.... (hitung dalam C maksimal batere) Faktor perkalian untuk RC Car adalah 0.6, sedangkan Faktor perkalian untuk RC Plane dan Heli adalah 1. Contoh utk RC Car: Batere 6000mah 65C = 6.0aH x 65c x 0.6 = 234A, artinya LIPO anda dapat melayani permintaan tenaga dari ESC yg memiliki amper maksimal 234A. Contoh, utk RC Plane: Batere 2200mah 25C = 2.2aH x 25C x 1 = 55A, artinya LIPO anda dapat melayani permintaan tenaga dari ESC yg memiliki amper maksimal 55A NOTE: Jika discharge rate yang anda sediakan jauh diatas permintaan ESC dan motor, maka RC anda over powered. Efeknya bisa menyebabkan over-heat pada ESC ataupun motor, dan kalo diteruskan bisa merusak keduanya atau ESC akan otomatis terus melakukan CUT OFF VOLTAGE demi keamanan. Tapi jika discharge rate yang anda sediakan JAUH dibawah permintaan ESC dan motor, maka LIPO anda akan terkuras, ditandai saat sedang main..tiba-tiba mobil berhenti sekitar 5-10detik... lalu bisa jalan lagi. Ini juga menyebabkan batere cepat kembung dan memperpendek umur serta mengurangi kemampuannya dalam menyimpan tenaga/listrik. Oleh karena itu, baca benar-benar spesifikasi ESC anda, cari referensi sebanyak-banyaknya sebelum memilih batere dan ESC, sesuaikan dengan power batere yg akan kita pakai, dalam spesifikasi ESC ada manualnya yg menyebutkan petunjuk pemakaian dan kesesuaiannya dengan batere yg akan dilayani. Misalnya ESC anda hanya bisa melayani maksimal batere 2S... Jangan dipaksakan untuk meladeni batere 3S keatas...! tentu saja... sesuaikan pula motornya. 4. Pilih LIPO Hardcase atau softcase? apa bedanya...??? LIPO Hardcase, lebih berat tapi lebih kuat karena ada pelindung hardcase pada tumpukan cell nya, Kegunaannya: Utk mobil speed offroad yang memiliki resiko kerikil menembus LIPO dan mencegah masuknya air. UBEC stands for Universal Battery Elimination Circuit. The UBEC is a small electronic device that is used to power the receivers/servos of a model if the ESC being used does not have a built in BEC, or if the BEC of the ESC is inadequate to power the number of servos being used. The UBEC is connected directly to the main battery pack of an electric model, the same as the ESC. In fact, the power input wires of the UBEC are often spliced into the power inputwires of the ESC. The power output wires of the UBEC have a receiver connector on them, and this is usually plugged into any open channel of the receiver. If the ESC being used has a built in BEC, that BEC must be disabled when using a UBEC. To disable the BEC of an ESC, simply disconnect the red wire on the receiver plug of the ESC. What is ESC ? ESC stands for Electronic Speed Control. The ESC functions as the main control between the motor and receiver. It works like this: You send a signal to the receiver via your transmitter, the receiver then sends a signal to the ESC, and the ESC responds by providing the appropriate level of electric power to the motor (you might compare it to the carburetor of a gas engine). The battery pack plugs directly into the ESC, and the ESC powers the motor, and also the receiver and servos if it has a Battery Elimination Circuit (BEC). The BEC eliminates the need for a separate battery to power your receiver and servos. This sounds a bit complicated, but it's really pretty simple once you see the components properly connected. The ESC has a standard servo type plug that connects to channel 3 of the receiver, and there are 3 wires on the end of the ESC that connect to the 3 wires on the brushless motor. There are also 2 wires for the battery connection on the ESC. What is BEC BEC stands for Battery Elimination Circuit. This is often a built in feature of the ESC which eliminates the need for a separate battery to power the receiver and servos. The BEC takes power from the main battery pack and reduces it to about 5 volts, and then sends it on to the receiver via the red wire of the ESC receiver plug. A BEC will commonly have a maximum amp rating of 1 to 3 amps, and this is usually stated somewhere on the ESC, or on the ESC instruction sheet. Fenomena Batere Lipo RC June 12, 2014 at 12:17am Saya pikir, saya udah cukup tau mengenai batre lipo yg saya gunakan di RC saya, tapi ternyata merawat batere lipo ini susah-susah gampang juga. Beberapa fungsi yg ada di Balance digital charger yg saya punya, kadang tidak berfungsi seperti seharusnya...Apakah rusak??? hmmm gak juga! tapi justru fenomena ini bisa menyelamatkan batere lipo milik saya... Kok bisa? Suatu hari, setelah saya pake habis-habisan keempat batere lipo saya ...sampe rumah, seperti biasa, ngetes semua batere pake lipo buzzer, sampe dimana sisa voltase nya. Ketiga batere 2S saya terkuras rata-rata antara 7,3v - 7,5v. Tapi ternyata batere keempat bikin kaget, karena waktu di tes, sisa 7,5v di kedua cell, tapi saat masuk ke tiap cell, ternyata cell kedua menunjukkan angka 0.00..!! wah ini gak normal, saya tes lagi hasilnya sama... akhirnya saya coba charge pake lipo balance charge. Posisi pada balance charge... gagal! tulisannya BREAK DOWN, saya pindah ke Lipo charge.. tulisannya sama.. BREAK DOWN. WAAAHH.... parah ni, setau saya tulisan break down itu akan keluar kalo cell nya mati, atau koneksinya terputus, dan tampilan batere saya emang gak kebaca salah satu cell nya. Masih penasaran.... saya coba lagi, matikan charger dan colok lagi... sama aja .. Sempet mikir keras... ada apa dengan batere ini? apa ada koneksi yg putus? atau cellnya salah satu mati? masa harus kehilangan satu batere lagi? saking kesalnya itu lipo saya banting! weeeww.... jangan ditiru ya hehehe...akhirnya setelah agak tenang...saya coba lagi dan kepikir ada yg blm saya coba. Yaitu fungsi DISCHARGE! Note: kasusnya batere sy abis, orang bakal mikir, lho?? batere lu kan udah terkuras abis, bukannya bahaya kalo malah di discharge lagi?? iya emang beresiko... Dan saya pun menghubungkan semua kabel di batere, mode discharge dimulai. Hmm.....tidak ada warning apapun, semua berjalan normal, sampe 5 menit pertama...naik 10 menit... tidak ada warning apapun... dan kedua cell angka nya bergerak naik... Lah kok bergerak naik?? harusnya kan fungsi discharge untuk menurunkan voltasenya. Tapi itulah yg terjadi, dan proses itu saya biarkan sampe kira-kira setengah jam kedepan, sambil terus saya cek semuanya, mulai kabel, charger, batere dan PSU nya... semuanya normal, tidak ada panas yang mencurigakan dan tetap saya awasi tanpa berani meninggalkan batere... Setelah setengah jam, saya cek kedua cell mulai menunjukkan angka normal, lalu sy putuskan untuk off dari mode discharge, saya diamkan sebentar sambil cek keadaan batere...hmm... tidak panas, dan tidak ada penggembungan. Setelah itu sy kembali cek dengan buzzer, kedua cell mulai normal dan seimbang. Akhirnya sy coba kembali cas pake balance mode, dengan set ampere yg dikecilkan sebesar 1.0A, memang lebih lama prosesnya... tapi ternyata cara ini lebih aman dan batere terisi dengan lancar selama kurang lebih dua jam. Sumringah rasanya, karena batere saya gak jadi koit... hehe. Dan saya pun dapat ilmu baru bahwa fungsi DISCHARGE pada charger ini lah yg menyelamatkan cell kedua tadi dan akhirnya bisa dipake lagi... (alhamdulillah) kedua cell akhirnya seimbang, dan salah satu cell batere 2S tadi yg saya pikir udah putus dan udah mati... ternyata bisa dihidupkan lagi (setelah sebentar mati suri) hihihi. Kesimpulannya disini,... Kadang kita harus eksplorasi sedikit, selama gak beresiko tinggi. Jangan terlalu mengandalkan angka yg tertera pada kemasan batere. Karena belum tentu angka itu tepat. Ibarat kita beli power bank, ada banyak merk dan ada banyak ukuran kapasitas dalam satuan MaH nya... Kadang ada PB yg menunjukkan kapasitas 12.000MaH dengan harga murah, tapi saat dipakai hanya beberapa menit udah abis tenaganya untuk ngecas henpon. Berarti kapasitasnya mungkin tidak sesuai dengan tulisan yg tercetak disana. Lalu gimana kita bisa pilih batere yg tepat?? Biasanya ada harga tentunya ada rupa kan? batere dengan kapasitas besar tapi harganya murah tentu ada tanda tanya disana, apakah batere ini bisa diandalkan? Hanya charger balancer yang bisa menjawabnya... hehehe Banyak pertanyaan teman-teman ke saya, kenapa batere saya begini....kenapa begitu.... Untuk menjawabnya dengan satu jawaban agak sulit. Karena tiap kasus bisa berbeda-beda masalahnya, semuanya kembali tergantung pada merk, jenis batere, kualitas baterenya, satuan MaH-nya, voltasenya, umur batere tersebut, cara penanganan seblumnya dan mungkin masih banyak hal lain yg belum kita tau sebabnya. Jadi semua tergantung pemiliknya dalam merawat batere LIPO, jangan remehkan buku petunjuk/manual chargernya...itu bukan bonus yg di includekan saat kita beli, bukan juga hiasan. Tapi itulah kitabnya yg harus dibaca pertama kali dan dimengerti. Jangan cuma karena berbahasa inggris lalu malas untuk mengartikannya, kan ada kamus, kan ada google translate, atau paling tidak cari di youtube, siapa tau ada petunjuk dari pengalaman orang lain. apalagi alasannya?? PUTUS KONEKSI Sebelum terjadi kasus diatas, kira-kira sebulan sebelumnya, kasus berbeda terjadi sama batere lipo saya yg lain, merk TURNIGY, 2S 5000 Mah, 30C... Sengaja saya sebutkan merk nya disini, karena batere ini ternyata bisa diandalkan! Bukan berarti hanya merk ini yg bisa diandalkan yaaa, hanya kebetulan aja saat itu merk inilah yg saya punya. Dan ini adalah Batere pertama yg saya beli kira2 setahun lalu... masih baru buka bungkus, tapi dikarenakan kesalahan saya sendiri saat ESC pertama saya hangus, batere ini kena imbasnya... salah satu cell nya kembung. Menyesal rasanya..mengingat itu batere baru dan waktu sy beli masih murah, sekarang udah naik harganya. Tapi saat dicek, kedua cell nya masih bagus dan tidak pengaruh ke performa. Saya pernah absen main RC selama kurang lebih 6 bulan, dan batere ini tak terpakai selama itu...tanpa proses storage pula! (Dulu masih belom tau fungsinya) Yang saya tau waktu itu hanya menjaga voltasenya untuk tetap penuh. (Belakangan baru ngeh kalo cara itu salah, sukur2 gak meledak hehehe). Anyway... saya cuma simpan dan terus cek pake buzer selama 6 bulan itu jangan sampe ada penurunan voltase. Tiap beberapa minggu sy cek terus, semuanya normal... hanya turun 1-2 volt setiap saya cek, dan kemudian sy cas lagi. Begitu seterusnya selama 6 bulan. Dan pada bulan ketujuh, saya mulai utak atik RC lagi.... mulai main lagi. Dan batere itu kembali saya pake.... Waaw!! ternyata tidak ada masalah sama sekali! punch dan ketahanannya sangat bisa diandalkan, dan penggembungannya tidak bertambah. Tapi ternyata masalah belom selesai sampai disitu.... Baru dua kali pake, entah kenapa tiba-tiba baterenya mati, saya cek dengan buzzer, salah satu cell nya tak terbaca! Hadeeeuhhhh!!! korban satu batere lagi nih... saya pun udah merasa putus asa saat itu. Dua hari kemudian, muncul rasa penasaran buat melihat isinya.. Kalo dari reading buzzernya, seperti nya batere ini ada yg tidak konek. dan saya pun beranikan bongkar sendiri. Tantangan pertama dmulai!....Berbekal kacamata pelindung dan doa...saya ambil pen knife yg tajam (sejenis cutter berbentuk pisau bedah) untuk membuka baterenya, YOUTUBE pun tak lepas dari pencarian saya untuk tahu bagaimana cara membuka batere lipo hardcase yg benar. Yang saya tau saat itu, sedikit saja pisau cutter saya yg sangat tajam itu menggores kantong cellnya... maka ada dua kemungkinan... batere meledak.. atau ruangan saya dipenuhi asap beracun dari cell itu. Pelan pelan saya buka kotak nya, keringat dingin mengucur... (rupanya lupa idupkan kipas angin) akhirnya berhasil! tapi bukan berarti tanpa merusak kotaknya. Ah saya pikir, toh batere ini udah saya anggap rusak... Begitu saya liat dalamnya, inti masalah nya langsung terlihat. Solderan kabel positif (kabel merah) ke cellnya putus! Sy coba rekatkan sementara, lalu cek pake buzzer. Buzzer berbunyi beep keras sebanyak dua kali! menandakan kedua cellnya tidak ada masalah, masalah hanya koneksi batere yg putus!. Oke... berarti tinggal menyambungkan koneksinya... haha gak segampang itu, pake apa? SOLDER??? waaaaah....sangat beresiko... kalo sampe soldernya menembus kantong cell gimana?? Kondisi batere terbuka Tantangan kedua, mengkoneksikan kabel batere ke cell! dan solder pun disiapkan, kabel negatif yg hitam saya amankan dulu pake selotip. Ini penting, ingat! batere ini masih dalam keadaan terisi setengah, berarti ada listrik didalamnya, kalo sampe lupa mengamankan salah satu kabelnya, dan keduanya bersentuhan... OOH NOO!!! Bom rumahan udah dipastikan meledak! Masalah berikutnya muncul lagi, timah solder sama sekali gak mau nempel dan kabel berulang kali lepas. WHAT THE F...??Bahayanya, kalo saya berulang-ulang menekankan panas ke cellnya, bisa melobangi kantong cell, tapi kalo solder tidak panas, timahnya tak mau menempel... Setres adalah satu-satunya kata yg bisa menggambarkannya. Malam itu terasa sangat panjang, coba dan coba lagi....sampe jam 3 subuh saya baru berhasil menyambung solderannya... fffiuhhhhhhhh... Masalah selesai?? tidak juga..... Setelah kabel batere tersolder, tinggal cek koneksikan ke ESC, kalo hidup berarti saya berhasil...tapi apa daya, cell nya mati lagi... langsung lemes... apaa yg salah>>>??? batere udah konek, cek pake buzzer normal... mau tak mau saya bongkar lagi... dan solder ulang... berhasiL!!! tapi waktu kesenggol, solderannya lepas lagi... begitu seterusnya... stres tingkat tinggi, menjadikan saya menyerah malam itu... Dua hari kemudian, penasaran... saya coba solder lagi, memakan waktu 3 jam, akhirnya berhasil.... coba sambung ke ESC...eeehhhh mati lagi... setres lagi..... tidurr!!! 3 hari kemudian.. penasaran lagi.... masa gak bisa sih??? ada yg terlewat pastinya.... saya coba cek apa yg salah, solderan oke, cek buzzer oke, tapi kenapa saat konek ESC baterenya eror?? Iseng-iseng saya cek kabelnya... rupanya itu masalahnya! Saya baru inget, sebelumnya saya teteskan lem gila ke kabelnya, maksudnya sihhh.....supaya solderan itu tidak gampang lepas, eeeh rupanya lem ini lah yg jadi sebab masalah karena menghalangi jalannya arus listrik yg melalui kabel tsb. .....huaaadeehh pantesan....okee, ganti kabel!... harusnya berhasil nih.... coba lagi, dan dengan pedenya udah saya bungkus dengan rapi batere nya.... begitu colok ESC idupkan power... gak ada reaksi...!! HUAAAAAAA!!!! pusing maning dab!!, bongkar lagi baterenya..... saking stresnya hari itu, saya udah gak mikir tuh batere bakal meledak apa gak waktu disolder berulang-ulang ...tapi terus kembali ke masalah awal ... solderan lepas lagi! (-_-) Dua hari saya diamkan, tapi setiap hari tetap terpikir apaaa yg salah??? harusnya bisa! pasti bisa!! lalu saya cari akal gimana caranya merekatkan solderan tadi... lalu saya pun beli solder baru yg lebih mahal dengan panas lebih tinggi, dan coba lagi, coba solder lagi dan berhasil nyambung walopun hanya sedikit yg menyentuh timah dari bagian cell itu,dan kuatirnya bisa lepas lagi kalo kesenggol. Akhirnya saya lapis solderan itu pake selotip, saya lapis dan lapis berulang-ulang sampe tebal dan pastikan solderannya gak bergerak lagi... Abis 2 selotip baru! tes lagi ke ESC, Ehhh!!! bisa!!.... saya cek terus , hidupkan mobil.. masih bisa..! saya goyang2 kabelnya! aman!! (mata berkaca-kaca, terharu.....) Finally!! dan akhirnya batere itu terselamatkan setelah melewati 7 kali percobaan dan memakan waktu kurang lebih dua minggu....dan barulah saya yakin untuk membungkusnya dengan rapi (entah udah untuk keberapa kalinya) ffuuuhhhhh. Sekarang, batere itu udah bisa dipake lagi, dan saya tidak perlu membuangnya atau mutilasi kabelnya. So...Pelajaran yg saya dapat disini, dalam keadaan putus asa seperti apapun, selama kita mau berpikir dan tidak menyerah... pasti ada hasilnya! rasa penasaran dan keyakinan bahwa itu bisa dilakukan yg membantu saya untuk menghidupkan batere ini.... Sampai hari ini, keempat batere saya udah siap menemani hobi saya melepas stres dan penat, meskipun awalnya sempat bikin stress! hahahahaha!! Berikut dibawah ini adalah cara membaca tampilan LCD pada Balance Charger: Contoh tampilan LCD balance charger Keterangan: - Terbaca lipo 2S pada kiri atas layar - Terbaca 5.0 ampere kapasitas set nya di tengah atas - Posisi voltase batere tertera 8.21V - CHG= charge mode biasa (bukan balance) - Angka 003:34 durasi chargenya baru 3 menit lebih - 00291 adalah kapasitas yg sedang terisi di kedua cell, angkanya akan naik terus sampe full Tulisan ini hanya sebagian pengalaman saya menangani lipo, mungkin pengalaman ini ada gunanya untuk temen-temen yg punya kasus sama dan kalo ada informasi yg bisa jadi tambahan referensi untuk saya atau temen yg lain, Silakan share atau kasi tambahan kalo ada yg masih kurang. Semoga ada manfaat... Salam RC! Bernard

All Product

Ship Track

Contact Us

Lokasi :

JAKARTA BARAT

BCA / Bank Central Asia
Rek : 7400xxxxxx

BANK MANDIRI
Rek : 117xxxxxxxx

BANK CIMB NIAGA
Rek : 117xxxxxxxxx

View Full-Size Image	Steering Hub Carrier (L/R)
	Price per Unit (piece): IDR.90.000,00
	Ask a question about this product

Availability In Stock: 2	Quantity:

Search

information

All Product

Ship Track

Contact Us

Steering Hub Carrier (L/R)

VirtueMart Cart

Fans Page

News

video

Who's Online